VIVAnews - Manusia berencana, namun Tuhan yang menentukan. Nasihat klise ini betul-betul terjadi pada seorang pemuda asal Rusia, Andriej Ivanov (26).
Seperti dikutip dari laman Orange edisi Selasa 11 Mei 2010, Andriej berencana mengakhiri hidup di sebuah jembatan karena tak kuat menjalani hidup tanpa tunangannya yang tewas karena kecelakaan sehari sebelum pernikahan.
Andriej pun berencana terjun dari jembatan di Ufa, Rusia. Tapi, saat berada di tepi tiang di jembatan itu dan bersiap loncat, Andriej melihat seorang perempuan yang berpegangan di pegangan tangga di jembatan tersebut. Perempuan yang juga hendak bunuh diri itu belakangan diketahui bernama Maria Petrova (21). Dia dibuang orang tuanya karena hamil tanpa suami.
Hanya beberapa detik sebelum terjun ke sungai Belaya yang membeku saat Andriej menarik Maria dari tepi jembatan.
"Sesuatu di hati saya mengatakan bahwa dia tidak boleh melakukan itu walau hati saya sedang hancur lebur saat itu," kata Andriej. Dia mengaku mengurungkan niat bunuh diri dan menolong perempuan itu.
Setelah aksi tersebut, Andriej dan Maria kemudian saling berpelukan dan menangis. Lalu, mereka saling bercerita sepanjang malam. Mereka pun sepakat saling menolong dalam melalui proses luka batin.
Saat ini, mereka malah berencana akan menikah setelah memberitahu seluruh keluarga besar. "Semua penderitaan itu sangat berharga karena mempertemukan saya dengan Andriej," kata Maria.
Seperti dikutip dari laman Orange edisi Selasa 11 Mei 2010, Andriej berencana mengakhiri hidup di sebuah jembatan karena tak kuat menjalani hidup tanpa tunangannya yang tewas karena kecelakaan sehari sebelum pernikahan.
Andriej pun berencana terjun dari jembatan di Ufa, Rusia. Tapi, saat berada di tepi tiang di jembatan itu dan bersiap loncat, Andriej melihat seorang perempuan yang berpegangan di pegangan tangga di jembatan tersebut. Perempuan yang juga hendak bunuh diri itu belakangan diketahui bernama Maria Petrova (21). Dia dibuang orang tuanya karena hamil tanpa suami.
Hanya beberapa detik sebelum terjun ke sungai Belaya yang membeku saat Andriej menarik Maria dari tepi jembatan.
"Sesuatu di hati saya mengatakan bahwa dia tidak boleh melakukan itu walau hati saya sedang hancur lebur saat itu," kata Andriej. Dia mengaku mengurungkan niat bunuh diri dan menolong perempuan itu.
Setelah aksi tersebut, Andriej dan Maria kemudian saling berpelukan dan menangis. Lalu, mereka saling bercerita sepanjang malam. Mereka pun sepakat saling menolong dalam melalui proses luka batin.
Saat ini, mereka malah berencana akan menikah setelah memberitahu seluruh keluarga besar. "Semua penderitaan itu sangat berharga karena mempertemukan saya dengan Andriej," kata Maria.
No comments:
Post a Comment