Lihat ubahan pada V-ixion milik Abdul Rahim ini, boleh dibilang benar-benar masih baru dan pertama diadopsi di Indonesia. Kalau bahasa milis atau forum di internet, pertamax gan atau pertama kali muncul bos.
"Secara bentuk pakai bodi Yamaha YZF-R125 asal Inggris. Tapi itu bukan yang paling hebatnya. Lihat deh hal yang berhubungan dengan mesin dan transmisi, itu baru dahsyat," bangga Aim, panggilan sang pemilik sehari-hari.
Aim memang ogah kalau hanya main tampilan doang. "Apalagi mesin motor ini terkenal susah dimacam-macamin, tapi itu kami coba bantah kali ini," mantap pria gempal ini.
Hal yang dilakukannya pada V-ixion ini ada dua yang tergolong jurus baru. Yaitu penggantian ECU yang merupakan otak motor injeksi. Sedang jurus kedua lainnya adalah mengganti total transmisi awal yang hanya 5 speed menjadi 6 speed.
"Untuk ECU dan transmisi menggunakan punya Yamaha R125 juga. Sebab, banyak tinggal main plek di V-ixion tanpa banyak ubahan lagi," kata Paolo Irfansyah dari bengkel VJ Racing Speed (VJRS) yang mengerjakan engine dan transmisi ini.
Memang secara kapasitas mesin R125 kalah dibanding V-ixion. Motor yang edar di Inggris itu hanya 125 cc sedangkan V-ixion kan 150 cc. "Tapi tunggu dulu, meski kalah di kapasitas, ternyata untuk power R125 menang, itu kita lihat dari perbandingan power standar," ujar Irfan.
Berdasarkan data resmi yang dikeluarkan pabrikan, power R125 15 dk/8.500 rpm. Sedangkan V-ixion sedikti dibawahnya, 14,8 dk/8.500 rpm. "Itu kondisi standar atau yang ada di manual book. Kalau dimodif lagi pastinya naik. Sayang kami belum sempat dynotest," timpal Aim.
Pada ECU terbukti memang terdapat perbedaan pada jumlah titik di soket. Soket standar V-ixion hanya terdiri dari 18 pin, sedangkan punya R125 membutuhkan 26 pin. "Sehingga memang terpaksa harus dicustom lagi," kata Irfan.
"Setelah diperhatikan software ECU-nya, maka ada kabel yang tidak berfungsi sehingga ada yang dibuang dan akhirnya cocok antara ECU dan soket yang ada," lanjut pemilik bengkel yang mangkal di Komplek PM, Jl. Baret Biru III, Gg Rahayu, No. 50, Cijantung, Jakarta Timur ini.
Otak untuk motor injeksi ini cocok untuk kuda besi yang sudah mengubah noken as dan menggunakan knalpot racing. "Sebab kalau masih pakai ECU standar akan mbrebet atau putaran bawahnya lambat, hal itu karena memang diseting pabrikan terlalu kering," tambah mekanik bertubuh kurus ini.
V-ixion ini juga sudah menggunakan kem papasan yang derajatnya sekarang sudah menjadi 330. Kondisi ini yang membuat knalpot jadi ini sering nembak. Tentunya itu terjadi saat belum dilakukan pergantian ECU. Itulah pengalaman yang pernah dialami Aim.
Sementara itu untuk pemasangan transmisi yang sudah 6 speed itu, menurut Aim tidak perlu harus merusak crankcase sama sekali. "Sebab kami pasang semua sudah satu paket. Dan ukurannya juga sama sesuai standar. Hanya ada perbedaan dengan adanya gir buat gigi 6 aja," beber anggota klub YMCI chapter Depok ini.
Pemasangan memang harus satu paket karena ada perbedaan pada modul ratio. Khususnya di gigi 3 dan 4. "Pada kepunyaan R125 terdapat tiga tonjolan yang berfungsi menggerakkan gigi 6-nya, itu yang gak dimiliki ratio V-ixion," cerita Irfan lagi.
Oh ya, usut punya usut, taunya Irfan juga menjual paket ini. Untuk ECU R125 dibanderol Rp 2,5 juta dan Rp 4,5 juta untuk ratio sampai gigi 6 itu.
Wah, pedagang rupanya?
GANTI KIPROK DAN FUEL PUMP
Untuk mendukung performa ubahan ECU tadi, kiprok dan fuel pump pun harus diganti. "Itu supaya penggantian tadi jadi optimal," cerita Irfan. Misalnya saja pompa bensin di tangki. Secara bentuk memang sangat berbeda dengan V-ixion karena posisinya di atas.
"ECU ini menghasilkan mapping yang lebih kaya bensin sehingga butuh pompa yang bisa mensuplay dan punya tekanan lebih banyak dan kencang," tambah pria yang punya website tentang modif mesin http://www.2w-mods.com.
Jika masih mempertahankan pompa standar, maka pasokannya akan kurang dan tentu saja penggantian ECU malah jadi tidak optimal. Tetap ada efeknya, tapi tidak terlalu besar.
Sementara itu pergantian kiprok dilakukan juga karena butuh arus yang lebih besar. "Arus besar dan stabil juga mempengaruhi kerja ECU sehingga jangan dianggap sepele pasukan arus ini," tandas Irfan lagi.
Di samping itu juga, tentu karena tuntutan ubahan pada bodi yang juga sudah tampil layakanya Yamaha YZF-R125. "Penyebabnya juga karena bodi sudah menggunakan R125 yang punya dua lampu besar. Kalau masih kiprok standar gak bakalan kuat," pasti Irfan.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax 110/70-17
Ban belakang : Battlax 140/60-17
Pelek : Yamaha YZF-R125
Knalpot : Two Brothers
Penulis/Foto : Nurfil/Yudi
No comments:
Post a Comment