Mesin Pencari

Artikel lainnya

Tuesday, October 26, 2010

SETTING KARBURATOR 2TAK SATRIA..TORSI MENINGKAT!


Korek Satria 2-TAK dengan Komponen Standar

Salam kenal OP. Saya punya Satria 120 R 2001. Bisa nggak ya dibikin kencang, tapi tetap menggunakan komponen standar?

Thanks atas infonya. Semoga OP makin mak nyussss.
INDRA, SURABAYA

Bisa, Bro! OP punya rumusan mujarab bikin kencang Suzuki Satria 120 dengan hanya mengandalkan komponen standar. Langkah ini menurut OP malah lebih mak nyuss ketimbang salah pilih part racing.

Salah pilih part racing? Yup. Dari beberapa kasus yang OP temui ada sobat pemakai Satria 2-tak yang menggunakan knalpot 3V3 dan karbu PE 28 mm. Menurut OP nih, kedua part tadi nggak cocok buat Satria. Kenapa?

Itu karena basis mesin Satria adalah mesin yang tipikal mesin rpm tinggi. Maksudnya mesin bertenaga di putaran tinggi. Itu bisa dilacak dengan ringannya putaran mesin Satria 120 menuju rpm tinggi.

Nah, itu jadi nggak matching dengan knalpot 3V3 yang juga punya karakter buat dongkrak rpm. Yang terjadi adalah karakter tenaga mesin torsinya jadi kecil dan mengais torsi tinggi ketika di rpm tinggi mendekati puncak. Itu pun torsinya masih tergolong rendah. Menurut OP, mending pasang knalpot bawaan Satria, lantas dimodifikasi semisal dengan dibedel.

Begitu juga pemilihan karbu PE 28 mm. Susah lho ketemu settingannya buat Satria karena bentuk jarumnya yang relatif runcing.

Bentuk jarum seperti itu bahkan menghasilkan campuran bensin dan udara yang kaya di putaran atas. Sedangkan di putaran bawah dan tengah malah cenderung bikin campuran kering. OP menyebut dua contoh ini sebagai salah pilih part racing.

Nah, daripada keluar duit banyak tapi hasil gak maksimal, kenapa gak memaksimalkan komponen standar Satria saja, seperti yang akan OP beberkan berikut.

Terbukti ampuh karena telah terbukti di event balap OMR Suzuki kelas Satria 120 Standar. Tetapi awas, meski cuma bermodal komponen standar hasilnya bisa bikin sobat kaget.

Itu karena peningkatan performanya dijamin drastis. Sebagai gambaran, top speed standar yang kisarannya 115-125 km/jam bisa menjadi 150-160 km/jam!

Oke langsung praktik. Pertama sebelum dikorek street performance atau korek harian, komponen motor mesti dijamin sehat dulu. Artinya, as kruk center, sil as kruk rapat, dan tentu saja kondisi seher dan ringnya juga masih oke. Singkatnya, kompresi masih rapat… pat!

Selanjutnya kop dan blok digarap. Blok bagian bawah dibabat 0,3 mm. Tujuannya agar posisi muka piston gak terlalu tenggelam saat TMA. Dengan cara ini sekaligus seperti menaikkan posisi lubang transfer.

Dan karena mengutak-atik lubang transfer itu perkara sulit. Butuh ketelitian juga bor tune yang bermata L maka kali ini kita tinggal saja lubang transfer. Biarkan saja standar.

Berbeda dengan lubang exhaust. Wajib digarap, Bro. Gak perlu dilebarin, sebab berisiko ring seher jadi gampang jebol dan bersuara kasar. Hanya ketinggiannya saja yang perlu disikat. Dari standarnya dipersingkat menjadi sekitar 26 mm.

Dengan naiknya tinggi lubang buang maka kompresi pun anjlok. Untuk meraihnya kembali, kop silinder harus dikepras. Setidaknya 1,5 hingga 1,8 mm. Tetapi mesti diingat bentuk kubah dan squish wajib hukumnya dikembalikan seperti spek standar.

Lanjutkan dengan menggarap knalpot. Tetap biarkan standar hanya dalemannya saja yang dibobok. Alias dibedel bersih. Untuk silencer, pipa sarangan pakai ukuran diameter 19 mm. Mesti diingat pipa sarangan ini asalnya dari ram-raman alias pelat berlubang halus. Bukan dari pelat yang dilubangi dengan api las. Dan jangan lupa untuk mengisi dengan glasswool.

Berikutnya ganti gir belakang. Turunkan hingga 3 mata. Sehingga dari standarnya final gear 13/41 menjadi 13/38.

Terakhir ya setting karburator dan pengapian. Spuyer pilot dan main jet mesti naik. Cuma untuk pilot cukup naik satu step dari 17,5 menjadi 20. Sedangkan untuk main-jet bisa naik 2 step bahkan hingga 3 step. Jadi dari 90 menjadi 100 atau 105 bahkan hingga 110. Angka ini tentu saja yang namanya setting harus dicari yang terbaik.

Oh ya, setelan angin biasanya akan ketemu di angka bukaan 1 hingga 1,5 putaran. Dan boks filter sebaiknya dilepas atau minimal filternya dicopot.

Atau Prend bisa mencoba mengganti jarum karbu dengan milik F1Z-R. Karakter jarum F1Z-R lebih gemuk. So jika jarum ini diaplikasi dan dikawinkan dengan ubahan di atas kemungkinan besar spuyer pilot jet bisa tetap pasang standar.

Sedang pengapian, timing cukup diset lebih maju. Caranya dengan menggeser posisi pulser searah jarum jam. Jadi lubang untuk baut pengikat mesti dicoak. Posisi pergeseran sekitar 1-1,5 mm.

Gimana, mau coba ramuan Satria 120 ini dari OP?


Sumber: OTOPLUS (Rubrik Kontek) Juli 2010

23 comments:

  1. Replies
    1. Podo Ae Text nya Banyak MAles baca

      Delete
  2. pengen sih gan tapi gatau bengkelnya dimana yg kusus satria ini

    ReplyDelete
  3. Boleh ni dicoba. Terimakasih.. salam OtoPlus

    ReplyDelete
  4. Karbu tetep std satria 2tak. Hanya ganti jarum f1zr saja ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gmn udah nyoba pake jarum F1Zr belum kang? Kalo ok saya mau nyoba juga

      Delete
  5. Saya tanya bos kalo pake karbj PE 28 gak jangkut sama blok mesin nyo bos..
    Kasih info nya bos...

    ReplyDelete
  6. Udah nyoba, karbu std jarum pake f1zr .Lebih enak emang tarikannya..makaeih infonya admin

    ReplyDelete
  7. Kalau paket karbu pwk 28 disatria lumba om pake spuyer,main jet,pilot jet ukuran berapa om??

    Mohon infony om....

    ReplyDelete
  8. Apa kendala busi basah...tolong yang bisa bantu

    ReplyDelete
  9. Satria saya setelah seting angin2, malah kasar suara mesin nya, tapi rpm stasioner saya naikkan, suara kasar berkurang/hilang, itu kenapa ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pilot Jet nya belum pas tu Mas.. Kalau kebesaran seperti tidak pake saringan udara bunyi ngorok.. Kalau kekecilan.. mesin seperti kekurangan bensin atau kering

      Delete
  10. Angin2 susah d stel kanapa y om...apa karena pilot jet msh standart..ini 17,5..kalo d buat 20..kira2 ngaruh gak ya..mohon pencerahan...mesin os 50 blm porting

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pilot jet nya buntu itu, servis karbu aja dulu,,

      Delete
  11. Justru saya udah 13 tahun pake PE28 untuk Satria 2 tak tahun 2003..Alhamdulilkah setting enak aja.. Nggak perlu pake turun2 gir.. pake gir std 14/43 dapat 170km/jam dengan knalpot standar bobok dan mesin std korek harian.. itu pun sekedar korek harian yang masih aman dibawa jalan yg sangat jauh.. padahal piston oversize 0.75..mesin masih aman dan nggak perlu lepas lepas filter saringan udara.. Demikian info seputar pemakaian katbu PE28..

    ReplyDelete
  12. saya pake knalpot std bobok,,,porting hanya d haluskan,,,karbu reamer,,,pj40 mj138,,,gear 14-43,,,timing geser key 1mm,,,putaran bawah lumayan ngisi tengahnya seperti tertahan atasnya mantap,,,untuk meraih tenaga twngah apa yg harus d kerjakan,,,???

    ReplyDelete
    Replies
    1. Turunkan pj dan mj nya om,,kejauhan itu naiknya, naiknya cukup 1-3 step aja dari ukuran std,,timingnya kembalikan standar aja drpda repot riset bbm lg,,

      Delete
  13. Saya gak ngerti ukuran pj mj gimana yah

    ReplyDelete
  14. Satria OS 50..kira2 pakai P/M 20/100 kira2 pas tidak?

    ReplyDelete

Recomendasi

Artikel terbaru

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BUKU TAMU


ShoutMix chat widget