Akhirnya, usai GP Ceko, terucap kata cerai antara Valentino Rossi dengan Yamaha. Di usia ke-31, 2011 nanti, Rossi putuskan tetap di MotoGP sama Ducati. Kisah Rossi di Yamaha kayak pepatah: "Habis manis, sepah diambil orang". Dendamkah Rossi pada Yamaha seperti kala ia tinggalkan Honda?
Ini kali kedua ‘The Doctor' didepak ‘Bosnya'. Pada 2004 Honda menolak mengakui RC211V mereka kencang karena kehebatan sang joki. Kini Yamaha lebih memilih ‘daun muda' pada diri Jorge Lorenzo dan Ben Spies, daripada Rossi yang dinilai sudah mulai rapuh. Intinya, Yamaha atau Honda merasa bisa meriset motor tanpa bantuan Rossi.
Ini menarik. Coba tanya, betulkah Rossi gak manis lagi? Apa betul Lorenzo dan Spies bisa bikin M1? Apalagi 2012 MotoGP pakai motor baru, 1.000 cc. Soale Honda pun gagal transfer sukses RC211V olahan Rossi saat ngembangin RC212V dipandu Nicky Hayden atau Dani Pedrosa.
Rossi sedikit menyindir. Ia merasa Yamaha melupakan kerjanya sejak 2004. "Sulit menjelaskan dengan singkat hubunganku dengan Yamaha 7 tahun ini. Banyak yang berubah sejak 2004," ujarnya.
Hubungan Rossi dengan YZR-M1 amat dalam. Ia menyebut M1 layaknya wanita kekasihnya. "Dia, M1-ku, banyak berubah. Dulu ia motor kelas menengah menyedihkan. Setelah aku bantu tumbuh dan berkembang, ia kini tersenyum di garasi. M1 kini diperlakukan bagai terbaik di kelasnya," urai Rossi.
Toh Rossi tak melupakan peran pendampingnya. Tersebut nama Masao Furusawa, Masahiko Nakajima, Hiroya Atsumi, wakil insinyur Yamaha. "Aku pun tak lupa Jeremy Burgess dan semua yang ada di garasiku. Ini saatnya melihat tantangan baru. Pekerjaanku di Yamaha sudah selesai. Aku mencintai M1. Tapi sayang, cerita cinta yang indah pun harus berakhir," miris The Doctor.
Setelah tak lagi berguna di Yamaha, toh Rossi masih dibutuhkan di Ducati. Ada isu Yamaha memilih Lorenzo, selain muda, karena gajinya tidak sebesar Rossi. Yamaha tak ingin memelihara dua pembalap dengan gaji terbesar di MotoGP.
"Atas nama Yamaha Motor Group, aku ingin mengucapkan penghormatan pada Valentino. Ia bergabung dengan Yamaha saat kami sulit, 11 musim tanpa gelar. Ia telah membantu kami mengembangkan M1," ungkap Lin Jarvis, manajer Yamaha.
Alasan yang agak mengada-ada. Sebab, saat bersama Rossi, Yamaha telah meraup banyak laba. Termasuk Yamaha Indonesia pun kecipratan untung dengan 'ikut menjual' Rossi. Kini, jika Rossi yang sudah dianggap ‘ampas' oleh Yamaha, masih bisa diolah Ducati, maka ‘Tim Merah' itulah yang ganti beruntung.
Catat! Musim 2011 nanti, Ducati akan menjual merchandise Italiano itu lebih banyak dari punya Lorenzo di Yamaha. Secara emosi, nilai jual Ducati-Rossi tinggi, mengingat mereka sama-sama asal Italia.
Kabar terakhir, Burgess dan Fiat memutuskan ikut Rossi ke Ducati. Jika ini terjadi, kekuatan dendam, skill mekanik dan joki, niat pabrikan untuk juara dan dana seabrek menyatu di Ducati.
Penulis/Foto : Aries/FYT
No comments:
Post a Comment